Breaking News

Anak SD di Cibogo Cirebon Diludahi & Ditonjok Teman, Orang Tua: Guru Tidak Pernah Tegas!

Siswi SD Jadi Korban Bullying, Orang Tua Terpaksa Pindahkan Sekolah Anak


Cirebon – Kasus perundungan kembali terjadi di dunia pendidikan dasar. Seorang siswi berinisial D di SD Negeri 1 Cibogo, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, terpaksa pindah sekolah setelah bertahun-tahun menjadi korban bullying oleh teman-temannya.

Menurut keterangan orang tua korban, aksi perundungan dialami D sejak kelas 5 hingga kelas 6. Ia mengaku anaknya kerap diludahi, dipukul di bagian wajah, hingga mengalami tekanan psikologis. Ironisnya, meski sudah berulang kali melapor ke guru, pihak sekolah dinilai tidak mengambil langkah tegas.

“Anak saya sering cerita kalau dibully. Pernah sampai diludahi dan ditonjok. Saya beberapa kali datang ke sekolah, tapi pihak sekolah seperti tutup mata,” ungkap R, orang tua korban, saat ditemui di rumahnya, Minggu (31/8/2025).

Karena khawatir kondisi mental sang anak semakin terganggu, R akhirnya memutuskan memindahkan anaknya dari SDN 1 Cibogo ke SDN 2 Cibogo, meski jaraknya lebih jauh dari rumah.

Namun, ketika dikonfirmasi, Kepala SDN 1 Cibogo, Rohmat, mengaku tidak mengetahui adanya kasus bullying di sekolahnya. Ia berdalih kepindahan siswi tersebut hanya karena ingin sekolah yang lebih dekat. 

“Saya tidak tahu ada kasus bullying. Setahu saya, pindah sekolah karena ingin dekat rumah,” kata Rohmat.

Pernyataan tersebut dipertanyakan orang tua korban. Pasalnya, saat mengurus administrasi pindah sekolah, mereka mengaku sudah menyampaikan langsung alasan sebenarnya kepada kepala sekolah.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Waled, Rahidi, mengaku kaget mendengar kabar ini. Ia menyayangkan sikap sekolah yang tidak melaporkan kasus bullying tersebut ke korwil.

“Kami tidak pernah menerima laporan. Tentu kami menyayangkan peristiwa ini dan akan segera melakukan pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Rahidi saat dihubungi via telepon.

Kasus ini memicu perhatian publik karena dianggap menunjukkan lemahnya pengawasan sekolah dalam mencegah perundungan. Banyak pihak mendesak agar Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon turun tangan mengusut kasus ini serta memberikan perlindungan nyata bagi anak-anak di sekolah. (*)

© Copyright 2022 - cirebon.expost.co.id